Menggenggam pisau, parang, dan bambu, ratusan ekstremis Buddhis berpatroli ke sekujur Mandalay -- kota terbesar kedua di Myanmar -- seraya meneriakan ancaman akan membunuh semua Muslim.
"Kami akan bunuh semua umat Islam," teriak mereka saat berbaris di jalan-jalan, setelah menghadiri pemakaman seorang pria Buddha tewas saat kerusuhan Muslim-Buddhis, Rabu (3/7).
Kerusuhan juga menewaskan seorang pria Muslim, yang dikeroyok disergap dalam perjalanan ke masjid untuk menunaikan shalat subuh. Muslim yang tewas adalah warga asli Myanmar, dan aktivis Dialog antar-Iman.
Kekerasan Muslim-Buddhis meletus awal pekan ini. Sekitar 300 umat Buddha, termasuk 30 biksu, menyerang sebuah warung teh milik warga Muslim yang diduga memperkosa wanita Buddhis.
Umat Buddha melempari properti Muslim dengan batu, merampok toko, rumah, merusak masjid dan mobil, serta melukai beberapa Muslim dengan pisau.
Polisi Myanmar mengerahkan ratusan personel, dan membuat perintang kawat berduri, serta memblokir jalan-jalan ke lingkungan mayoritas Muslim. Pengamanan pasif ini diharapkan dapat mencegah sepeda motor dan mobil penyerang mendekati properti Muslim.
Namun tidak ada upaya kepolisian melucuti senjata umat Buddha, atau menangkap biksu penggerak kerusuhan. Bahkan polisi tidak melakukan apa-apa ketika umat Buddha berparade di jalan-jalan dengan senjata tajam di tangan.
Yang terjadi adalah polisi menggeledah rumah-rumah warga Muslim, menangkap lima orang dengan tuduhan menyimpan senjata tajam. Padahal, pisau yang disimpan adalah pisau upacara.
"Polisi pasti tahu itu pisau upacara," ujar Ossaman, imam masjid terbesar di Mandalay. "Mereka tidak melanggar hukum."
Muslim Myanmar terdiri dari berbagai latar belakang; India, Tiongkok, dan Bangladesh. Mereka telah ada di Myanmar sejak ratusan tahun. Jumlah mereka mencapai empat persen dari 60 juta penduduk Myanmar.
Tahun 2012, kerusuhan anti-Muslim hanya terjadi di Rakhine. Mayoritas penduduk Buddha berusaha mengusir keluar Muslim Rohingya, yang dianggap pengungsi Bangladesh.
Belasan Muslim Rohingya menjadi korban, ribuan lainnya mengungsi. Kelompok HAM menuduh pasukan Myanmar memperkosa, membunuh, dan menyiksa, Rohingya.
Kerusuhan juga terjadi di Meikhtila. Sekitar 40 Muslim terbunuh, dan beberapa masjid dibakar. Tidak ada reaksi keras dari negara-negar mayoritas Muslim seperti Indonesia. (atjehcyber)
13 Comments
nama pendukung suuu yiii ..baik minah tu kembali dlm penjara...
ReplyDeletekalau nak bunuh semua orang islam...halau semua orang myanmar dari malaysia.
ReplyDeletesetuju.. aku setuju kalau malaysia amik tindakan mcm tu.. sebagai protes penindasan islam di myanmar.
Deletenora danish camner?? dia asal myanmar jugak....
Deleteya allah
ReplyDeleteNeymar macam mana plak?
ReplyDeleteno neymar no thiago silva no d maria
DeleteNEYMAR abah kau
Deletetutup kedutaan Mynmar dan syria. kedua2 negara diperintah binatang laknat.
ReplyDeletelaknat utk semua buddha yg menzalimi umat Islam mynmar. semuga neraka tempat akhir selamanya utk mereka. semuga buddha disana terhapus dan lenyap dr mukabumi. termasuk keturunan mereka.
mana pergi PBB? mana hak asasi manusia? mana OIC? mana semua negara yg sibuk semasa tsunami dan MH370? mana semua?
maka nanti lahirnya para mujahiden yg sanggup syahid mempertahan maruah umat islam Mynmar, maka ketika itulah golongan kafir dn munafiqeen bersuara konon hendak menghalang teroris.
persetan dgn Ng Sunsukyi.. pergi mampus dgn pompuan laknat tu.
umat buddha Mynmar laknat lah teroris sebenar.
#mynmarbuddisterrorist jom pakat buat hasgtag!
Deleteaku jamin Kerajaan Najib lebih rela dan gembira membiarkan umat Islam dibunuh dan disembelih daripada menghalau rakyat Mymmar di Malaysia...aku bagi jaminan dan pertaruhkan nyawa aku kalo Najib berani buat mcm tu
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletehanya mampu komen (keyboard worriors)
ReplyDelete